Perjuangan Runner Up Idol Seasons 2 Judika Sihotang Jadi Penyanyi Profesional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Judika Sihotang terus menunjukan kesuksesan dalam karier bermusik dimana sebagai salah satu penyanyi dan pencipta lagu terpopuler di Tanah Air. Hampir setiap lagu yang dibawakan jebolan Indonesian Idol season 2 itu selalu mendapat respons positif dari pecinta musik tanah air. Dia salah satu contoh penyanyi dari ajang pencarian bakat yang sukses meniti karir dari bawah perjuangan tak kenal lelah pun membuahkan hasil dirinya kini jadi solois terbaik tanah air.
Bakat bernyanyi Judika sudah terlihat sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bakat tersebut dicurahkan ketika dia membentuk grup vokal bersama sang adik, Roy, serta kedua sahabatnya, Jonathan dan Junaidi. Grup vokal tersebut dikontrak di sebuah hotel bintang lima di Berastagi, Sumatera Utara. Namun, Judika belum puas dengan pencapaiannya dan mengembangkan potensinya lewat perlombaan. Salah satunya adalah Bahana Suara Pelajar tahun 1993. Ia keluar sebagai juara pertama tingkat Sumatera Utara, dan juara ke-3 di tingkat Nasional.
Siapa sangka, kesuksesan penyanyi berdarah batak pemilik nama lengkap Judika Nalon Abadi Sihotang ini membutuhkan sebuah usaha perjuangan keras tak kenal kata lelah dan menyerah untuk bisa mencapai kesuksesannya yang saat ini diraihnya. Dia pernah menjalani perjuangan berliku untuk bisa jadi salah satu penyanyi terbaik Tanah air.
Suami Duma Riris Silalahi ini pun pernah ada dalam fase kehidupan jatuh bangun mencoba beberapa cara untuk mendapatkan uang, sebelum menjadi solois terkenal. Judika pernah melakoni menjadi tukang semir sepatu saat usia 9 tahun sampai menjadi pengamen di bus dan jalanan.
Baca Juga : Jalani Rehabilitasi di Lido, Begini Kondisi Reza Artamevia
Solois kelahiran Sidikalang, 31 Agustus 1978 ini mengatakan keluarganya sebenarnya berkecukupan. Ketika usia 9 tahun dan masih di kampung halamannya, Berastagi, demi untuk mengejar mimpinya, Judika pernah bekerja serabutan untuk menyambung hidup. Pelantun 'Papa Mama Larang' ini pernah bekerja sebagai penyemir sepatu saat kecil demi mengumpulkan uang sendiri untuk membeli sepeda. Dia pun masuk ke warung kopi dan mencari pengunjung yang memakai sepatu pantofel untuk disemirnya.
Tak sampai disitu saja, dia pun juga pernah menjadi tukang tambal ban pinggir jalan. Sementara itu teman-temannya banyak yang menjadi kernet angkot. Judika mengaku tak malu pernah menjalani pekerjaan tersebut. Apa saja dilakukannya yang penting halal.
"Tapi bukan karena nggak dikasih uang jajan sama Papa, Di Berastagi itu kan daerah wisata. Gue pengen beli sepeda, gue nggak mau minta sama Papa. Di sana lagi happening anak-anak menyemir sepatu karena banyak wisatawan," ujar Judika kepada SINDOmedia ketika dalam sebuah momen di babak Spektakuler Show Indonesian Idol di MNC Studio, Jakarta Barat belum lama ini.
Setelah memutuskan untuk hijrah ke Jakarta pun impiannya tak berjalan mulus. Walau sudah mengantongi gelar Juara Nyanyi Tingkat Sumatera Utara, namun tak semudah itu baginya untuk menembus industri musik Tanah Air. Jatuh bangun dilaluinya dengan mengikuti berbagai kontes tarik suara. Judika bahkan mengaku pernah mengalami hal yang akan diingatnya dimana dia mengalami penipuan saat mengikuti lomba menyanyi di ibu kota. Namun, semua itu tak mematahkan semangatnya untuk terus mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi professional tanah air.
Perjalanan karier dan hidup Judika pun memasuki babak baru kala tampil bersama grup Antero Boys. Banyak yang tidak tahu bahwa sebelum dikenal sebagai penyanyi solo, Judika telah lebih dulu memiliki grup vokal bernama Antero Boys. Grup itu terbentuk dari keikutsertaannya di ajang Asia Bagus.
Bakat bernyanyi Judika sudah terlihat sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bakat tersebut dicurahkan ketika dia membentuk grup vokal bersama sang adik, Roy, serta kedua sahabatnya, Jonathan dan Junaidi. Grup vokal tersebut dikontrak di sebuah hotel bintang lima di Berastagi, Sumatera Utara. Namun, Judika belum puas dengan pencapaiannya dan mengembangkan potensinya lewat perlombaan. Salah satunya adalah Bahana Suara Pelajar tahun 1993. Ia keluar sebagai juara pertama tingkat Sumatera Utara, dan juara ke-3 di tingkat Nasional.
Siapa sangka, kesuksesan penyanyi berdarah batak pemilik nama lengkap Judika Nalon Abadi Sihotang ini membutuhkan sebuah usaha perjuangan keras tak kenal kata lelah dan menyerah untuk bisa mencapai kesuksesannya yang saat ini diraihnya. Dia pernah menjalani perjuangan berliku untuk bisa jadi salah satu penyanyi terbaik Tanah air.
Suami Duma Riris Silalahi ini pun pernah ada dalam fase kehidupan jatuh bangun mencoba beberapa cara untuk mendapatkan uang, sebelum menjadi solois terkenal. Judika pernah melakoni menjadi tukang semir sepatu saat usia 9 tahun sampai menjadi pengamen di bus dan jalanan.
Baca Juga : Jalani Rehabilitasi di Lido, Begini Kondisi Reza Artamevia
Solois kelahiran Sidikalang, 31 Agustus 1978 ini mengatakan keluarganya sebenarnya berkecukupan. Ketika usia 9 tahun dan masih di kampung halamannya, Berastagi, demi untuk mengejar mimpinya, Judika pernah bekerja serabutan untuk menyambung hidup. Pelantun 'Papa Mama Larang' ini pernah bekerja sebagai penyemir sepatu saat kecil demi mengumpulkan uang sendiri untuk membeli sepeda. Dia pun masuk ke warung kopi dan mencari pengunjung yang memakai sepatu pantofel untuk disemirnya.
Tak sampai disitu saja, dia pun juga pernah menjadi tukang tambal ban pinggir jalan. Sementara itu teman-temannya banyak yang menjadi kernet angkot. Judika mengaku tak malu pernah menjalani pekerjaan tersebut. Apa saja dilakukannya yang penting halal.
"Tapi bukan karena nggak dikasih uang jajan sama Papa, Di Berastagi itu kan daerah wisata. Gue pengen beli sepeda, gue nggak mau minta sama Papa. Di sana lagi happening anak-anak menyemir sepatu karena banyak wisatawan," ujar Judika kepada SINDOmedia ketika dalam sebuah momen di babak Spektakuler Show Indonesian Idol di MNC Studio, Jakarta Barat belum lama ini.
Setelah memutuskan untuk hijrah ke Jakarta pun impiannya tak berjalan mulus. Walau sudah mengantongi gelar Juara Nyanyi Tingkat Sumatera Utara, namun tak semudah itu baginya untuk menembus industri musik Tanah Air. Jatuh bangun dilaluinya dengan mengikuti berbagai kontes tarik suara. Judika bahkan mengaku pernah mengalami hal yang akan diingatnya dimana dia mengalami penipuan saat mengikuti lomba menyanyi di ibu kota. Namun, semua itu tak mematahkan semangatnya untuk terus mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi professional tanah air.
Perjalanan karier dan hidup Judika pun memasuki babak baru kala tampil bersama grup Antero Boys. Banyak yang tidak tahu bahwa sebelum dikenal sebagai penyanyi solo, Judika telah lebih dulu memiliki grup vokal bernama Antero Boys. Grup itu terbentuk dari keikutsertaannya di ajang Asia Bagus.